Foto postingan hoaks terbaru yang disebarkan oleh akun fake yang mengatasnamakan H. Mukhlis.
Detikacehnews.id | Bireuen - Nama Bupati Bireuen terpilih, H. Mukhlis, ST, kembali disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi hoaks dan dugaan penipuan melalui media sosial. Akun palsu tersebut, yang sebelumnya menggunakan nama “Iqbal Nusa,” kini telah berubah nama menjadi “Haji Muklis.” Akun ini kerap membagikan informasi menyesatkan dan mencatut nama H. Mukhlis untuk kepentingan tertentu.
Salah satu unggahan terbaru dari akun palsu ini terjadi pada 28 Januari 2025, di mana akun tersebut mengklaim adanya pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM 2025. Dalam unggahan itu, akun palsu tersebut menuliskan: "Bantuan dana bansos BLT BBM 2025: Informasi pencairan untuk segera hubungi saya atau kirim WhatsApp-nya. Terima kasih telah setia mendukung saya. Khusus buat tim yang telah mendukung saya, pencairan akan dilakukan pada hari ini, 28 Januari 2025."
Tidak hanya itu, unggahan tersebut juga mencatut foto H. Mukhlis yang sedang mengenakan seragam Partai Golkar, seolah-olah unggahan tersebut benar-benar berasal dari dirinya.
Menanggapi hal ini, H. Mukhlis, ST, menegaskan bahwa akun tersebut bukan miliknya. Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan tidak mudah percaya dengan informasi yang bersumber dari akun yang tidak jelas. "Saya tegaskan, itu adalah akun palsu yang dibuat oleh orang tidak bertanggung jawab. Segala informasi yang beredar dari akun tersebut tidak dapat dipercaya dan hanya bertujuan menyebarkan fitnah. Saya meminta masyarakat untuk berhati-hati dan tidak menanggapi akun tersebut," ujar H. Mukhlis kepada awak media detikacehnews.id (29/1/2025).
Ia juga menambahkan bahwa setiap informasi resmi yang berkaitan dengan dirinya atau kebijakan pemerintah daerah hanya akan disampaikan melalui kanal resmi pemerintah Kabupaten Bireuen atau akun pribadinya yang telah terverifikasi.
Ini bukan pertama kalinya akun tersebut menyebarkan informasi menyesatkan. Sebelumnya, akun yang sama juga pernah mengklaim akan membagikan 500 rumah dhuafa ke seluruh wilayah Aceh pada hari Senin. Dalam unggahan tersebut, akun palsu itu mengedit konten dari salah satu media lokal, Pro Haba, agar tampak seperti informasi resmi.
Unggahan tersebut bahkan mencatut foto H. Mukhlis bersama rumah bantuan, lengkap dengan tulisan yang mengarahkan masyarakat untuk menghubungi nomor WhatsApp tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku tidak hanya menyebarkan hoaks, tetapi juga berpotensi melakukan aksi penipuan dengan memanfaatkan kepercayaan masyarakat.
Tak hanya itu, akun tersebut juga pernah memposting foto H. Mukhlis bersama Ketua DPRA Aceh, seolah-olah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keaslian akun tersebut.
Fenomena akun palsu yang mengatasnamakan tokoh politik, pejabat, atau figur publik bukanlah hal baru. Namun, semakin berkembangnya teknologi, modus penipuan ini semakin canggih dan sering kali sulit dibedakan dengan akun asli. Oleh karena itu, masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam menerima informasi dari media sosial.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk menghindari penipuan semacam ini antara lain:
- Periksa sumber informasi – Pastikan berita atau unggahan berasal dari akun resmi atau media yang kredibel.
- Hindari menghubungi nomor yang mencurigakan – Jika ada unggahan yang meminta masyarakat untuk menghubungi nomor WhatsApp tertentu, sebaiknya abaikan dan laporkan.
- Laporkan akun palsu – Jika menemukan akun mencurigakan yang mengatasnamakan pejabat publik, segera laporkan ke pihak berwenang atau ke platform media sosial terkait.
- Konfirmasi langsung ke sumber terpercaya – Jika ada informasi yang meragukan, sebaiknya konfirmasi langsung ke pihak terkait, seperti pemerintah daerah atau tim resmi tokoh yang bersangkutan.
Mengingat akun palsu ini sudah berkali-kali menyebarkan hoaks dan berpotensi melakukan penipuan, masyarakat mendesak pihak kepolisian dan instansi terkait untuk segera melakukan penyelidikan lebih lanjut. Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan semakin banyak korban yang tertipu oleh modus ini.
Hingga berita ini diturunkan, tim media masih berusaha mengonfirmasi apakah ada korban yang telah mengalami kerugian akibat aksi akun palsu tersebut. Namun, yang jelas, masyarakat harus selalu waspada dan tidak mudah percaya pada informasi yang beredar di media sosial tanpa verifikasi yang jelas.
Sebagai penutup, H. Mukhlis kembali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta masyarakat untuk menghubungi nomor tertentu atau mengirimkan uang dalam bentuk apa pun. Ia meminta seluruh masyarakat Bireuen untuk hanya mempercayai informasi yang bersumber dari kanal resmi pemerintah dan media terpercaya.