Momen narasumber menyampaikan materi pada seminar nasional usai pelantikan HMI MPO Cabang Bireuen.
Detikacehnews.id | Bireuen - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Bireuen sukses menggelar pelantikan pengurus periode 2024-2025 yang dirangkaikan dengan Seminar Nasional bertema "Mengembangkan Ekonomi Hijau di Kabupaten Bireuen: Peluang dan Tantangan". Acara tersebut berlangsung di Aula Setdakab Lama Bireuen pada Sabtu (11/1/2025) dengan dihadiri berbagai elemen masyarakat, akademisi, serta perwakilan pemerintah daerah.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne HMI, dan Mars Hijau Hitam. Suasana haru dan semangat tampak menyelimuti momen pelantikan ini. Fakhrurrazi, yang resmi menjabat sebagai Ketua Umum HMI MPO Cabang Bireuen, menyampaikan komitmennya untuk membawa organisasi ini menjadi lebih relevan dengan isu-isu besar, seperti lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
“Kami memiliki tanggung jawab besar untuk mencetak pemimpin yang tidak hanya kompeten secara intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap masalah lingkungan. Melalui HMI, kami ingin menjadi katalis perubahan positif di masyarakat,” ungkap Fakhrurrazi dalam sambutannya.
Setelah prosesi pelantikan, acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional memperingati Hari Lingkungan Hidup Indonesia. Seminar ini mengusung tema besar yang menyoroti peran penting ekonomi hijau dalam pembangunan daerah. Ketua Panitia, M. Yaziz, dalam laporannya mengatakan, “Ekonomi hijau adalah masa depan. Kami ingin mengajak generasi muda dan masyarakat luas untuk memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan pembangunan ekonomi.”
Seminar ini menghadirkan tiga pembicara utama yang ahli di bidang ekonomi hijau.
- Suhaimi Hamid, seorang praktisi lingkungan, dalam pemaparannya menjelaskan pentingnya mengintegrasikan kebijakan ekonomi hijau dengan pelestarian satwa dan ekosistem lokal. “Kita harus mampu melestarikan ekonomi hijau tanpa mengorbankan keanekaragaman hayati. Kebijakan lokal harus menerjemahkan visi ini dalam langkah konkret,” ujarnya.
- Yusmadi Yusuf, Direktur Aceh Wetlands Foundation (AWF), menyoroti potensi lahan basah sebagai salah satu pilar ekonomi hijau. Ia menjelaskan bahwa lahan basah dapat menjadi sumber penghidupan sekaligus penyangga ekosistem, asalkan dikelola secara berkelanjutan.
- Razuardi, Ketua Forum Daerah Komunitas Peduli Lingkungan (FDKP), memberikan pandangan mengenai tantangan dan peluang implementasi ekonomi hijau dalam konteks pembangunan berkelanjutan di Bireuen.
Sesi tanya jawab menjadi salah satu momen paling dinanti dalam seminar ini. Peserta dari berbagai latar belakang mahasiswa, pengusaha, hingga pemerhati lingkungan berlomba mengajukan pertanyaan kritis kepada para narasumber. Mereka membahas tantangan regulasi, peran pemerintah daerah, hingga bagaimana masyarakat dapat terlibat langsung dalam mendukung program ekonomi hijau. Moderator seminar, Akmal, berhasil menjaga suasana diskusi tetap dinamis dan relevan.
Acara ini mendapat apresiasi yang tinggi dari Pemerintah Kabupaten Bireuen. Asisten I, Mulyadi, SH, MM, yang hadir mewakili Pemkab Bireuen, menyampaikan rasa bangga atas inisiatif HMI MPO Bireuen. “Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa HMI tidak hanya menjadi penggerak intelektual, tetapi juga mampu menjadi motor perubahan sosial di tengah masyarakat. Kami mendukung penuh upaya ini dan berharap dapat bekerja sama lebih erat di masa depan,” ujar Mulyadi.
Acara ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada para narasumber dan peserta yang aktif dalam seminar. Momen ini menandai komitmen HMI MPO Bireuen untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mengembangkan kesadaran akan pentingnya ekonomi hijau.
Dengan keberhasilan acara ini, HMI MPO Bireuen kembali menunjukkan perannya sebagai organisasi mahasiswa yang tidak hanya fokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian mendalam terhadap isu-isu lingkungan dan sosial. Fakhrurrazi dan jajaran pengurus yang baru diharapkan dapat membawa semangat perubahan menuju Bireuen yang lebih maju, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.