Kacabdin Bireuen saat memberikan sambutan pada program JMS.
Detikacehnews.id | Bireuen – Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., turut mendampingi kegiatan Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) yang digelar oleh Kejaksaan Negeri Bireuen di SMA Negeri 1 Jangka (22/1). Kegiatan ini menjadi momen penting dalam meningkatkan kesadaran hukum di kalangan pelajar, dengan mengangkat isu krusial seperti bullying dan cyber bullying.
Dalam sambutannya, Abdul Hamid menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Kejaksaan Negeri Bireuen dalam menyelenggarakan program ini. Ia menekankan pentingnya kesadaran hukum bagi para siswa sebagai pondasi menciptakan generasi muda yang bertanggung jawab dan berkarakter.
"Program seperti ini sangat dibutuhkan di sekolah-sekolah. Kesadaran hukum harus dimulai sejak dini, dan siswa sebagai generasi penerus bangsa perlu memahami dampak dari perilaku yang melanggar hukum, baik secara sosial maupun legal," ujar Abdul Hamid.
Program JMS ini dipimpin oleh Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Bireuen, Wendy Yuhfrizal, S.H., M.H., yang didampingi oleh Kasubsi 1, Dona Popo Saragih, S.H. Dalam paparannya, Wendy menjelaskan secara detail mengenai konsekuensi hukum dari perilaku bullying dan cyber bullying. Ia juga memberikan contoh nyata bagaimana tindakan tersebut dapat berdampak buruk pada korban, pelaku, dan lingkungan sosial.
"Bullying bukan hanya merusak psikologis korban, tetapi juga dapat menyeret pelaku ke dalam masalah hukum serius. Generasi muda harus paham bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi," tegas Wendy dalam penyampaian materinya.
Para siswa tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi dengan narasumber, menunjukkan tingginya minat mereka untuk memahami hukum lebih dalam.
Sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Abdul Hamid memiliki peran strategis dalam mendukung upaya peningkatan kesadaran hukum di lingkungan pendidikan. Ia menyatakan komitmennya untuk mendorong program serupa agar dapat diterapkan di lebih banyak sekolah di Kabupaten Bireuen.
"Kami akan terus bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Bireuen untuk memastikan program seperti ini dapat menjangkau seluruh sekolah. Kesadaran hukum harus menjadi bagian integral dari pendidikan karakter siswa," ungkap Abdul Hamid.
Abdul Hamid juga menambahkan bahwa sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Ia berharap sosialisasi seperti ini dapat membantu mencegah perilaku negatif di lingkungan sekolah sekaligus membangun budaya saling menghargai antar siswa.
Kegiatan yang berlangsung interaktif ini mendapatkan respon positif dari siswa dan guru. Kepala SMA Negeri 1 Jangka mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan oleh Kejaksaan dan Dinas Pendidikan.
"Kami sangat bersyukur atas program ini. Sosialisasi hukum seperti ini membuka wawasan siswa tentang pentingnya hidup sesuai aturan dan menjauhi perilaku yang melanggar norma," ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jangka.
Para siswa juga mengapresiasi materi yang disampaikan. Salah satu siswa, Aditya, menyatakan bahwa ia kini lebih memahami dampak buruk dari cyber bullying dan berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Program JMS ini merupakan wujud inovasi dan komitmen Kejaksaan RI dalam membangun kesadaran hukum di kalangan pelajar. Melalui sinergi antara Kejaksaan Negeri Bireuen dan Dinas Pendidikan, diharapkan siswa-siswa di Kabupaten Bireuen tidak hanya menjadi generasi yang cerdas, tetapi juga memiliki integritas dan kesadaran hukum yang tinggi.
Abdul Hamid menegaskan bahwa program ini harus menjadi agenda rutin di sekolah-sekolah untuk membekali siswa dengan pengetahuan hukum yang relevan. "Kesadaran hukum adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang beradab dan menghormati aturan," pungkasnya.
Dengan adanya program Jaksa Masuk Sekolah, diharapkan SMA Negeri 1 Jangka dan sekolah lainnya dapat menjadi tempat yang tidak hanya mendidik secara akademik, tetapi juga membentuk karakter siswa yang taat hukum, saling menghargai, dan peduli terhadap sesama.