Mahasiswa KKN Kelompok 41 Unimal saat menggelar penanaman hortikultura di Desa Beunot.
Detikacehnews.id | Syamtalira Bayu – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Malikussaleh dari Kelompok 41 menggelar kegiatan penanaman hortikultura di Desa Beunot, Kecamatan Syamtalira Bayu. Kegiatan yang berlangsung sejak 22 Januari 2025 ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan perangkat desa karena dinilai dapat mendukung ketahanan pangan serta membuka peluang ekonomi baru melalui pemanfaatan lahan yang lebih produktif.
Acara ini diawali dengan penyuluhan mengenai manfaat hortikultura serta teknik bertani yang baik. Penyuluhan dipimpin oleh Nabila, mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh, bersama anggota KKN lainnya. Mereka menjelaskan pentingnya pengembangan hortikultura sebagai salah satu sektor pertanian yang tidak hanya menopang kebutuhan pangan lokal, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar jika dikelola dengan baik.
Ketua Kelompok KKN 41, Rizdky Amanna, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana hortikultura dapat menjadi salah satu solusi dalam memperkuat ketahanan pangan desa. “Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hortikultura dalam mendukung ketahanan pangan lokal dan juga untuk membuka peluang ekonomi baru melalui pengolahan hasil pertanian,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya terbatas pada aspek edukasi, tetapi juga penerapan langsung di lapangan. Oleh karena itu, Kelompok KKN 41 mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam penanaman beberapa jenis tanaman hortikultura, seperti kangkung dan bayam, yang memiliki masa panen relatif singkat dan mudah dibudidayakan.
Sejak dimulai lima hari lalu, mahasiswa KKN bersama masyarakat telah melakukan berbagai tahapan, mulai dari pengolahan lahan, penyemaian, hingga proses penanaman. Kegiatan ini dilakukan secara gotong royong, menciptakan suasana kebersamaan antara mahasiswa dan masyarakat desa.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan pelatihan tentang teknik pertanian organik, pemilihan bibit unggul, serta cara merawat tanaman agar hasil panen optimal. Mereka berharap metode ini dapat diterapkan oleh masyarakat secara berkelanjutan, sehingga tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
Pendampingan yang dilakukan tidak berhenti pada tahap penanaman saja. Mahasiswa KKN akan terus memberikan bimbingan dan pemantauan selama periode pertumbuhan tanaman, guna memastikan hasil yang maksimal dan mencegah kegagalan panen.
Kegiatan ini mendapat perhatian dan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Anggota DPRK, H. Rifarhan, yang turut hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa KKN Universitas Malikussaleh yang telah berinisiatif untuk membangun sektor pertanian desa melalui program yang inovatif.
“Kami sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa KKN. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat, tetapi juga membantu kami dalam memanfaatkan potensi alam yang ada di desa untuk meningkatkan kesejahteraan,” ujar H. Rifarhan.
Dukungan dari pemangku kebijakan ini menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk terus berkontribusi dalam pembangunan desa. Mereka berharap, program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk mengembangkan sektor pertanian berbasis hortikultura sebagai salah satu solusi ketahanan pangan.
Masyarakat Desa Beunot sendiri sangat antusias dengan adanya program ini. Selain menambah wawasan mereka tentang teknik bertani yang lebih efektif dan ramah lingkungan, mereka juga melihat peluang ekonomi baru yang bisa dikembangkan dari hasil pertanian hortikultura.
“Dulu kami hanya menanam seadanya, belum terlalu memperhatikan teknik yang baik. Sekarang, dengan adanya bimbingan dari mahasiswa KKN, kami jadi tahu bagaimana memilih bibit yang baik, merawat tanaman dengan benar, dan bahkan bagaimana cara mengolah hasil panen agar lebih bernilai jual,” ujar salah satu warga yang ikut serta dalam kegiatan ini.
Program ini diharapkan dapat menjadi awal dari perubahan besar dalam sektor pertanian di Desa Beunot. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang memahami pentingnya hortikultura, diharapkan desa ini dapat menjadi salah satu sentra produksi hortikultura yang dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Selain itu, pendampingan yang terus dilakukan oleh mahasiswa KKN juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan, terutama di era yang penuh tantangan seperti sekarang.
Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang solid antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah, Desa Beunot kini selangkah lebih maju dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Jika program ini terus berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin Desa Beunot akan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan sektor hortikultura sebagai penopang ekonomi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Kelompok KKN 41 Universitas Malikussaleh telah membuktikan bahwa peran mahasiswa tidak hanya sebatas akademik, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.