Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Wajah Baru Kota Sigli, Tugu Aneuk Mulieng sebagai Ikon Kebanggaan

Jumat, 03 Januari 2025 | 22:35 WIB Last Updated 2025-01-03T15:35:45Z

Kemegahan Tugu Aneuk Mulieng di Bundaran Lampu Merah, Simpang Empat Sigli. 



Detikacehnews.id | Sigli - Kota Sigli, Kabupaten Pidie, kini memiliki wajah baru yang semakin mempesona. Pada Kamis, 2 Januari 2025, Penjabat (Pj) Bupati Pidie, Drs. Samsul Azhar, meresmikan Tugu Aneuk Mulieng (anak melinjo) yang megah di Bundaran Lampu Merah, Simpang Empat Sigli. Tugu ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan masyarakat Pidie tetapi juga menjadi pengingat akan identitas kabupaten sebagai lumbung emping melinjo.


Ide pembangunan Tugu Aneuk Mulieng sudah dirintis sejak tahun 2021 pada masa pemerintahan sebelumnya, yaitu Bupati Roni Ahmad (Abusyik) dan Wakil Bupati Fadhlullah TM Daud. Proyek ini didesain oleh putra Pidie asal Ujung Rimba, Dr. Zulhadi, dengan konsep yang mengakar pada budaya dan identitas lokal. Tugu ini akhirnya diwujudkan melalui kerja keras banyak pihak, termasuk mantan Kepala Bappeda Pidie, H. Muhammad Adam, ST., MM., dan Kepala Dinas Perkim Pidie, Thantawi, ST., MT.


Dengan total anggaran lebih dari Rp 6 miliar, pembangunan tugu dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama menelan biaya Rp 4,7 miliar yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) 2022, dan selesai pada akhir Desember 2022. Tahap kedua menggunakan dana bantuan dari Bank Aceh sebesar Rp 2 miliar. Proyek ini dikerjakan oleh CV Zia Pratama, dengan Muhammad Amin sebagai direktur.


Tugu Aneuk Mulieng memiliki diameter sekitar 30 meter dan tinggi 17 meter. Desainnya unik, terdiri dari satu buah mulieng besar yang melambangkan kekuatan dan keutuhan, dikelilingi oleh 23 bentuk aneuk mulieng kecil yang mewakili jumlah kecamatan di Kabupaten Pidie, serta 22 titik air mancur yang memancarkan keindahan.


Pj Bupati Samsul Azhar dalam sambutannya menegaskan bahwa tugu ini bukan hanya sebuah karya arsitektur, tetapi juga simbol kecintaan masyarakat terhadap kampung halaman. “Filosofi dalam pembangunan ini akan menjadi sejarah yang melekat, mengingatkan generasi muda untuk melestarikan pohon melinjo yang menjadi kekayaan lokal kita,” ujarnya.


Lebih dari sekadar simbol, Tugu Aneuk Mulieng dirancang untuk mempromosikan Pidie sebagai pusat penghasil emping melinjo. “Kehadiran tugu ini diharapkan mampu mengundang wisatawan dan mendorong ekonomi masyarakat lokal,” tambah Samsul Azhar.


Tugu ini telah mendapat berbagai tanggapan positif dari masyarakat. Drs. Isa Alima, mantan anggota Dewan Kabupaten Pidie dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Patriot Bela Nusantara (PBN) Aceh, menyebut bahwa tugu ini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat tetapi juga pendorong geliat ekonomi. Ia berharap keberadaan tugu ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat melalui promosi produk lokal seperti emping melinjo.


Ketua Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Pidie, Zulkarya, mengingatkan pentingnya pemeliharaan ikon ini agar tidak hanya menjadi proyek sesaat. Ia juga menyoroti aset daerah lain, seperti Gedung PCC, yang kurang mendapat perhatian dalam hal pemeliharaan.


Meski telah diresmikan, perjalanan Tugu Aneuk Mulieng tidak lepas dari tantangan. Samsul Azhar menyebutkan bahwa tugu ini sempat tertunda pembangunannya bukan karena mangkrak, tetapi karena kendala sistem. “Ada yang demo meminta proyek ini segera diselesaikan. Saya pun rasanya ingin ikut demo,” ujarnya dengan nada humor.


Ia berharap masyarakat Pidie menjaga tugu ini dengan baik sebagai milik bersama. “Ini bukan hanya ikon, tetapi juga pengingat bahwa kita harus menjaga kelestarian pohon melinjo. Ke depan, setiap rumah di Pidie diharapkan menanam setidaknya satu pohon melinjo,” ujarnya.


Tugu Aneuk Mulieng kini berdiri kokoh sebagai ikon baru Kota Sigli. Lebih dari sekadar simbol, tugu ini adalah harapan bagi masa depan Pidie, sebuah lambang kebangkitan ekonomi, pelestarian budaya, dan warisan yang akan terus menginspirasi generasi mendatang. Dengan komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat, Tugu Aneuk Mulieng diharapkan akan terus menjadi kebanggaan dan penggerak bagi Pidie menuju kemajuan.