Foto postingan hoaks yang disebarkan oleh akun fake yang mengatasnamakan H. Mukhlis.
Detikacehnews.id | Bireuen – Kasus penyalahgunaan identitas melalui media sosial kembali mencuat di Kabupaten Bireuen. Kali ini, nama H. Mukhlis, ST, Bupati Bireuen terpilih, dijadikan alat oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi palsu dan melakukan penipuan. Akun palsu tersebut, yang sebelumnya menggunakan nama "Iqbal Nusa", kini berubah nama menjadi "Haji Muklis".
Azmi Murtala, orang terdekat H. Mukhlis, menjelaskan bahwa akun tersebut bukanlah akun resmi sang bupati terpilih. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menanggapi informasi yang disebarkan akun tersebut. "Itu adalah akun palsu yang dibuat oleh orang tidak bertanggung jawab. Segala informasi yang beredar dari akun tersebut tidak dapat dipercaya dan hanya bertujuan menyebarkan fitnah," tegas Azmi.
Dalam salah satu unggahannya, akun palsu itu mengklaim akan membagikan 500 rumah dhuafa ke seluruh wilayah Aceh pada hari Senin. Unggahan tersebut bahkan mencatut foto H. Mukhlis bersama rumah bantuan, lengkap dengan tulisan yang mengarahkan masyarakat untuk menghubungi nomor WhatsApp tertentu. Postingan itu mengedit konten dari salah satu media lokal, Pro Haba, sehingga tampak seperti informasi resmi.
Tak hanya itu, akun tersebut juga pernah memposting foto H. Mukhlis bersama Ketua DPRA Aceh, seolah-olah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keaslian akun tersebut. Hal ini menunjukkan betapa beraninya pelaku dalam memanfaatkan nama baik H. Mukhlis untuk tujuan yang tidak etis.
Ketika dihubungi oleh pihak media, H. Mukhlis mengungkapkan keprihatinannya atas tindakan tersebut. Ia mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi dari media sosial. "Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya. Banyak oknum yang mencoba mengambil keuntungan dengan mengatasnamakan saya. Saya tegaskan, semua informasi resmi terkait program kerja saya akan disampaikan melalui saluran yang benar dan dapat dipercaya," ujar H. Mukhlis.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah hukum jika aksi penipuan ini terus berlanjut. "Ini bukan hanya soal nama baik saya, tetapi juga untuk melindungi masyarakat dari potensi kerugian akibat ulah akun palsu tersebut," tambahnya.
Kasus penipuan semacam ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih cermat dan bijak dalam menggunakan media sosial. Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut. Dalam era digital seperti sekarang, tindakan seperti ini bukan hanya merugikan individu yang menjadi korban pencemaran nama baik, tetapi juga berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diharapkan hanya mempercayai akun resmi dari H. Mukhlis dan menghindari berinteraksi dengan akun-akun mencurigakan. Jika menemukan konten yang meragukan, sebaiknya segera melapor kepada pihak berwenang agar pelaku dapat ditindak tegas.
Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan penegak hukum, diharapkan tindakan serupa tidak lagi terulang, sehingga media sosial dapat menjadi ruang yang aman dan bermanfaat bagi semua orang.