Notification

×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

HUT ke-58 SMK-PP Negeri Saree, Kadisdik Aceh Dorong Siswa Jadi Petani Modern

Kamis, 06 Februari 2025 | 21:42 WIB Last Updated 2025-02-06T14:43:34Z

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Marthunis, ST, DEA, saat sambutan pada acara Perayaan HUT ke-58 SMK-PP Negeri Saree, Kabupaten Aceh Besar.



Detikacehnews.id | Aceh Besar - Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Saree, Kabupaten Aceh Besar, merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 dengan penuh semangat. Perayaan yang mengusung tema “Semangat Pembangunan Pertanian Menuju Ketahanan Pangan: Dari SMK-PP Negeri Saree, Menuju Indonesia Maju” ini berlangsung meriah di halaman gedung induk Kampus 1 pada Rabu (5/2/2025).


Kegiatan ini diikuti oleh seluruh keluarga besar sekolah, termasuk dewan guru, staf, dan para siswa yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Berbagai agenda digelar untuk memeriahkan acara, mulai dari jalan santai yang diiringi parade marching band hingga pembagian doorprize bagi peserta.


Kepala SMK-PP Negeri Saree, Muhammad Amin, SP, MP, dalam keterangannya kepada media, Kamis (6/5/2025), menyampaikan bahwa usia 58 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah institusi pendidikan. "Jika seorang ASN sudah memasuki usia pensiun pada usia ini, maka bagi sebuah lembaga pendidikan, usia ini justru menjadi tonggak untuk semakin kokoh dalam mencetak calon petani yang kompeten dan berkarakter," ujarnya.


SMK-PP Negeri Saree memiliki sejarah panjang dalam dunia pendidikan pertanian di Aceh. Sekolah ini awalnya bernama SPP-SPMA dan didirikan pada 2 Februari 1967 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Aceh Nomor 7/Pend/1967. Awalnya, sekolah ini berlokasi di Jalan Panglima Nyak Makam No. 24, Banda Aceh. Namun, pada 14 Agustus 1987, sekolah ini pindah ke Saree, Kabupaten Aceh Besar.




Seiring waktu, nomenklatur sekolah ini mengalami perubahan sesuai dengan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 35 Tahun 2011, yang mengatur pengelolaan pendidikan dan perubahan nama Sekolah Pertanian Pembangunan Provinsi Daerah Istimewa Aceh menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri Aceh. Perubahan ini juga mencakup pengelolaan tiga SMK-PP, yakni SMK-PP Negeri Saree, SMK-PP Negeri Bireuen, dan SMK-PP Negeri Kutacane.


"Kami berharap dukungan penuh dari pimpinan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh serta Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, komite sekolah, stakeholder terkait, dan masyarakat Aceh secara umum agar kami dapat terus berkontribusi dalam dunia pendidikan pertanian," harap Muhammad Amin.


Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Marthunis, ST, DEA, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas perkembangan SMK-PP Negeri Saree. Menurutnya, sekolah ini telah melahirkan banyak alumni yang sukses di berbagai bidang, termasuk sebagai anggota DPRA, kepala dinas, penyuluh pertanian, pengusaha pertanian, bahkan pernah ada yang menjadi Gubernur Aceh. "Peserta didik di sekolah ini harus bangga dan serius menuntut ilmu. Dunia pertanian tidak akan pernah mati selama manusia masih hidup," tegas Marthunis.


Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam dunia pertanian. "Perubahan terjadi dengan sangat cepat. Oleh karena itu, kita harus mampu melihat peluang dalam menghasilkan produk pertanian dan peternakan dari hulu ke hilir yang dapat diterima pasar," imbuhnya.


Kadisdik juga menyoroti pentingnya penerapan konsep Teaching Factory (TeFa) dengan metode Project-Based Learning (PjBL). Apalagi, SMK-PP Negeri Saree telah menjalankan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang memungkinkan sekolah mengelola pendidikannya secara lebih mandiri dan profesional. "Saya sudah melihat hasilnya tadi di galeri BLUD saat peluncuran. Produk yang dihasilkan cukup banyak dan bervariasi," ungkapnya dengan penuh apresiasi.


Dukungan terhadap SMK-PP Negeri Saree juga datang dari Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP. Melalui Kasubbag Umum dan Kepegawaian, Roki Safrianto, SP, MSi, ia menyampaikan harapannya agar sekolah ini terus berkembang dalam mencetak tenaga pertanian berkualitas.


"Pimpinan Distanbun Aceh akan terus mendukung operasional sekolah ini secara penuh. Kami sangat bangga dan berterima kasih kepada kepala sekolah, dewan guru, staf, serta peserta didik atas prestasi yang telah dicapai selama ini sehingga mengharumkan nama Distanbun dan Pemerintah Aceh," kata Roki.


Perayaan HUT ke-58 SMK-PP Negeri Saree tidak hanya berlangsung dalam satu hari, melainkan telah dirancang sejak 22 Januari hingga 5 Februari 2025 dengan berbagai kegiatan edukatif dan hiburan. Beberapa kegiatan yang diadakan antara lain: Lomba penyuluhan pertanian dan peternakan, Lomba menggambar dan mewarnai
Prosesi peusijuk sebagai tradisi adat Aceh, Peluncuran galeri BLUD, Lomba senam sehat, Lomba penulisan esai, Pertandingan olahraga, Bazar produk kelompok kewirausahaan, Jalan santai dan senam sehat, Tari kreasi baru, Pameran produk pertanian dan peternakan, Pelayanan servis sepeda motor, dan Pembagian doorprize.


Acara ini semakin semarak dengan kehadiran berbagai pihak yang turut memberikan motivasi kepada para siswa agar terus bersemangat dalam menekuni dunia pertanian.


Perayaan HUT ke-58 SMK-PP Negeri Saree menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen sekolah dalam mencetak generasi muda yang kompeten di bidang pertanian. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, SMK-PP Negeri Saree diharapkan terus berkembang menjadi pusat pendidikan pertanian yang unggul dan berdaya saing.


Seperti yang disampaikan Kadisdik Aceh, dunia pertanian tidak akan pernah mati. Oleh karena itu, generasi muda harus terus berinovasi agar dapat menjawab tantangan zaman dan berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Aceh maupun di tingkat nasional.


Selamat ulang tahun ke-58, SMK-PP Negeri Saree! Semoga terus berjaya dan menjadi pelopor pertanian modern di Indonesia.