Mahasiswa KKM Universitas Almuslim foto bersama warga Kebun Tanah Terban usai kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan keripik.
Detikacehnews.id | Aceh Tamiang - Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Almuslim (Umuslim) Angkatan XXVI sukses menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk Digitalisasi UMKM Pengolahan Pepaya Menjadi Keripik di Desa Kebun Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah pepaya menjadi produk bernilai ekonomi tinggi serta memperkenalkan strategi pemasaran digital untuk memperluas jangkauan pasar UMKM lokal.
Kegiatan ini berlangsung di aula kantor Datok Kebun Tanah Terban dan dihadiri oleh Datok Penghulu desa setempat, Irwan Pane, serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Novianti, M.Pd. Sosialisasi ini diinisiasi oleh Kelompok 2 KKM Umuslim yang diketuai oleh M. Rizki Purnama dengan anggota yang terdiri dari Nur Fara Nisa, Noralita Putri, Muhammad Al Kautsar, Misrayantu, Intan Azura, T. Hendra Akbar, dan Semayang Putri.
Dalam sambutannya, Irwan Pane menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKM Umuslim. Ia menekankan bahwa pengolahan pepaya menjadi keripik dapat menjadi alternatif usaha yang menjanjikan bagi masyarakat desa. “Kami sangat mendukung inisiatif ini karena dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga. Harapannya, ilmu yang diberikan oleh mahasiswa KKM bisa diterapkan dan dikembangkan lebih lanjut,” ujar Irwan Pane.
Sementara itu, Novianti, M.Pd., selaku DPL, menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran produk UMKM. “Di era digital ini, pemasaran tidak lagi terbatas pada penjualan langsung, tetapi juga melalui platform digital seperti media sosial dan marketplace. Dengan pemanfaatan digitalisasi, produk-produk olahan lokal dapat lebih dikenal luas dan menjangkau pasar yang lebih besar,” jelasnya.
Kegiatan ini mencakup dua sesi utama. Sesi pertama berfokus pada pelatihan teknis pengolahan pepaya menjadi keripik, mulai dari pemilihan buah yang tepat, teknik pemotongan, proses pengeringan, hingga cara menggoreng dengan metode vakum agar menghasilkan tekstur yang renyah dan tahan lama. Sesi kedua membahas strategi digitalisasi UMKM, seperti cara membuat akun bisnis di media sosial, teknik pemasaran digital, serta pemanfaatan e-commerce sebagai sarana penjualan.
Antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. Salah satu peserta, Ibu Rina, mengungkapkan kegembiraannya karena mendapat ilmu baru yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. “Selama ini kami hanya tahu pepaya sebagai buah konsumsi biasa, tetapi dengan adanya pelatihan ini, kami jadi tahu cara mengolahnya menjadi keripik yang bisa dijual dengan harga lebih tinggi,” katanya.
Selain itu, mahasiswa KKM Umuslim juga memberikan pendampingan terkait pengemasan produk yang menarik serta strategi branding agar produk yang dihasilkan memiliki daya saing di pasar. Harapannya, dengan kombinasi keterampilan produksi dan pemasaran digital yang diberikan, masyarakat dapat lebih mandiri dalam mengembangkan usaha berbasis potensi lokal.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif antara mahasiswa dan masyarakat. Beberapa warga yang hadir juga menyampaikan keinginan mereka untuk terus mendapatkan pendampingan dalam memasarkan produk mereka secara digital. Mahasiswa KKM berkomitmen untuk tetap membantu dan memantau perkembangan usaha warga meskipun program KKM telah selesai.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak warga yang tertarik untuk mengembangkan usaha berbasis pengolahan pepaya, serta memanfaatkan digitalisasi sebagai alat untuk meningkatkan daya saing produk mereka. Mahasiswa KKM Umuslim pun berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa.