Notification

×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

Panggilan Hati Generasi Muda, Memakmurkan Masjid Agung di Bulan Suci Ramadhan

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:20 WIB Last Updated 2025-02-20T14:20:52Z

Oleh: Anwar, S.Ag, M.A.P., Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen.
Editor: Elga Safitri.


Detikacehnews.id | Bireuen - Hai, kamu yang sedang scroll layar ponsel di tengah malam, atau sibuk mengejar deadline sambil ditemani secawan kopi. Pernahkah kamu berhenti sejenak dan bertanya, “Apa yang bisa aku lakukan untuk membuat hidup ini lebih bermakna?”


Bulan Suci Ramadhan sudah di depan mata, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, setiap detik adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, setiap langkah menuju masjid bernilai pahala, dan setiap doa memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan. Namun, ada satu tempat spesial di Bireuen yang menanti kehadiranmu dengan harapan dan kerinduan yang mendalam.


Masjid Agung Bireuen bukan sekadar bangunan fisik yang berdiri megah di tengah kota. Ia adalah rumah Allah, tempat yang seharusnya menjadi pusat kehidupan spiritual, sosial, dan intelektual bagi kita semua, terutama generasi muda.


Bayangkan suasana Ramadhan di sana. Lampu-lampu menerangi malam, suara adzan membelah udara sejuk, dan aroma kurma berpadu dengan haru doa-doa yang dipanjatkan. Namun, masjid ini tak hanya butuh jamaah yang datang lalu pergi. Ia merindukan sentuhanmu, energi mudamu, dan kreativitasmu untuk membuatnya benar-benar hidup.


Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, kita memiliki potensi luar biasa untuk memakmurkan masjid dengan cara-cara baru yang relevan dengan zaman. Bukan hanya datang untuk salat, tapi juga menjadikannya sebagai pusat aktivitas positif, tempat berbagi ilmu, serta wadah membangun kebersamaan dan kepedulian sosial.


Kita sering berpikir bahwa masjid hanya sebagai tempat ibadah, padahal ia bisa lebih dari itu. Bagaimana jika kita menghidupkan Masjid Agung Bireuen dengan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan semangat muda kita?

  • Kajian Ramadhan Live Streaming: Banyak dari kita yang lebih sering menghabiskan waktu di media sosial. Mengapa tidak memanfaatkannya untuk kebaikan? Kita bisa mengadakan live streaming kajian Ramadhan yang dikemas dengan cara menarik, menghadirkan ustaz-ustaz muda yang dekat dengan anak zaman sekarang, sehingga lebih mudah dipahami dan diikuti.
  • Buka Puasa Bersama dengan Sentuhan Kreatif: Alih-alih hanya datang, makan, dan pulang, kita bisa mengadakan buka puasa bersama yang lebih berkesan. Mungkin dengan menu ala anak muda yang unik, atau dengan sesi berbagi kisah inspiratif setelah berbuka.
  • Konten Inspiratif tentang Masjid: Kita bisa membuat video pendek atau reels tentang keindahan ibadah di Masjid Agung Bireuen, mengabadikan momen-momen penuh makna selama Ramadhan, dan membagikannya di media sosial agar lebih banyak orang tergerak untuk ikut serta dalam kegiatan masjid.
  • Gotong Royong Membersihkan Masjid: Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga rumah bersama. Mengapa tidak meluangkan waktu untuk membersihkan masjid sebelum Ramadhan tiba? Menyapu halaman, merapikan karpet, atau sekadar memastikan tempat wudhu selalu bersih adalah bentuk kepedulian nyata.
  • I’tikaf Bareng: Sepuluh malam terakhir Ramadhan adalah waktu paling istimewa. Bayangkan jika kita bisa mengajak teman-teman untuk beritikaf bersama, mengisi malam dengan doa, tilawah, dan refleksi diri. Siapa tahu, di salah satu malam itu, kita berkesempatan merasakan keagungan Lailatul Qadar.


Aku tahu, hidup di zaman sekarang penuh distraksi. Ada notifikasi yang tak pernah berhenti, tren yang terus berganti, dan tekanan untuk selalu “on”. Tapi, coba bayangkan: di tengah semua itu, kamu melangkah masuk ke Masjid Agung Bireuen. Kakimu menyentuh sajadah, tanganmu membersihkan sudut-sudutnya, atau suaramu menggema saat menjadi muadzin. Ada damai yang tak bisa kamu temukan di layar ponselmu. Ada pahala yang menanti, dan ada cerita yang bisa kamu bagikan ke teman-temanmu, bahwa Ramadhan kali ini, kamu jadi bagian dari sesuatu yang lebih spesial.


Masjid ini pernah menjadi saksi bisu perjalanan waktu di Bireuen. Ia berdiri kokoh melalui suka dan duka, menanti generasi baru yang mau peduli. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kita yang punya tenaga, ide, dan semangat, kenapa tidak kita jadikan Masjid Agung Bireuen sebagai “basecamp” kebaikan di Ramadhan ini?


Kita tidak perlu menunggu menjadi orang hebat untuk berbuat kebaikan. Mulai dari hal kecil: gotong royong membersihkan halaman, donasi untuk karpet baru, atau sekadar mengajak teman untuk salat berjamaah.


Siapa tahu, langkah kecil ini membawa kita pada pengalaman spiritual yang luar biasa. Siapa tahu, di masjid ini, kita menemukan jawaban atas doa-doa yang selama ini kita panjatkan. Siapa tahu, Ramadhan kali ini menjadi titik balik dalam hidup kita.


Jangan biarkan Ramadhan ini berlalu begitu saja seperti stories Instagram yang lupa kita swipe. Jadikan ia spesial dengan memakmurkan Masjid Agung Bireuen. Bukan cuma soal ibadah, tapi soal membuktikan bahwa generasi kita bukan hanya pandai membuat meme atau mengejar like, tapi juga bisa membuat perubahan nyata.


Ayo, mulai dari langkah pertama. Matikan notifikasi sebentar, ajak temanmu, dan datang ke masjid itu. Rasakan sendiri betapa hangatnya menjadi bagian dari kebaikan yang tak lekang oleh waktu.


Ramadhan adalah momen kita untuk mereset hati. Masjid Agung Bireuen adalah tempatnya. Yuk, buat Ramadhan ini jadi cerita yang layak kita kenang. Bukan cuma untuk kita, tapi untuk generasi setelah kita. Karena memakmurkan masjid bukan hanya soal bangunan, tapi soal membangun jiwa kita sendiri. Apa kamu siap?