Notification

×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

Rusyidi Mukhtar Hadiri Visitasi Kemenkes RI Pembukaan Fakultas Kedokteran di Universitas Almuslim

Jumat, 14 Februari 2025 | 13:14 WIB Last Updated 2025-02-14T06:16:31Z


 



Detikacehnews.id | Bireuen – Ketua Pembina Yayasan Almuslim Peusangan, Rusyidi Mukhtar, S.Sos., turut hadir dalam agenda penting visitasi lapangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam rangka verifikasi dan evaluasi pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter Universitas Almuslim. Kegiatan ini berlangsung pada 12 hingga 14 Februari 2025 di komplek Fakultas Kedokteran Ampon Chiek Peusangan, Bireuen, Aceh.


Kehadiran Rusyidi Mukhtar menjadi bagian penting dalam proses visitasi yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Visitasi Kemenkes RI, Danny Kurniawan, M.Sc, Ph.D., beserta rombongan dari Jakarta. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Rektor Universitas Almuslim Dr. Marwan, M.Pd., Pj. Bupati Bireuen, Kepala LLDikti XIII Aceh Dr. Ir. Rizal Munadi, M.M., M.T., Ketua Yayasan Almuslim Tgk. Munawar Yusuf, para Wakil Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Halus Satriawan, M.Sc., serta berbagai perwakilan dari rumah sakit dan institusi kesehatan di Aceh.


Dalam keterangan kepada awak media detikacehnews.id, Rusyidi Mukhtar mengungkapkan bahwa kehadiran Fakultas Kedokteran di Universitas Almuslim adalah sebuah impian besar bagi masyarakat Peusangan dan sekitarnya. Ia menekankan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran ini bukan hanya sebuah pencapaian akademik, tetapi juga langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di Aceh, khususnya di wilayah Bireuen dan sekitarnya.


Kami sangat berharap Fakultas Kedokteran di Universitas Almuslim ini segera mendapatkan izin dan bisa mulai menerima mahasiswa pada tahun akademik 2025/2026. Ini adalah wujud nyata dari upaya kami dalam mendukung pendidikan tinggi yang berkualitas di Aceh serta meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat,” ujar Rusyidi Mukhtar yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPRA.


Rektor Universitas Almuslim, Dr. Marwan, M.Pd., turut menyampaikan bahwa universitas telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter. Dari sisi tenaga pengajar, fasilitas, hingga kurikulum, semuanya telah disusun sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kemenkes RI dan LLDikti XIII Aceh.


Kepala LLDikti XIII Aceh, Dr. Ir. Rizal Munadi, M.M., M.T., juga menegaskan bahwa pembukaan Fakultas Kedokteran di Umuslim sangat dibutuhkan. Mengingat saat ini hanya ada tiga fakultas kedokteran di Aceh, yaitu di Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Malikussaleh (Unimal), dan Universitas Abulyatama (Unaya), penambahan fakultas kedokteran di Universitas Almuslim akan membantu memenuhi kebutuhan tenaga medis di provinsi dengan populasi sekitar lima juta jiwa ini.


Ketua Tim Visitasi, Danny Kurniawan, M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa timnya akan melakukan verifikasi secara menyeluruh terhadap kesiapan Universitas Almuslim. Jika terdapat kekurangan, pihak universitas akan diberikan waktu untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan standar yang ditetapkan.


Setiap evaluasi tentu ada hal-hal yang perlu diperbaiki. Namun, kami melihat kesungguhan dan komitmen dari Universitas Almuslim dalam memenuhi persyaratan yang diperlukan. Ini adalah langkah positif menuju terwujudnya Fakultas Kedokteran yang berkualitas di Bireuen,” kata Danny Kurniawan.


Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Bireuen, Universitas Almuslim optimis bahwa Fakultas Kedokteran ini akan segera mendapatkan izin resmi. Kehadiran Rusyidi Mukhtar dalam kegiatan ini semakin menegaskan komitmen Yayasan Almuslim dalam mewujudkan pendidikan kedokteran yang unggul dan berdaya saing di Aceh.


Masyarakat Peusangan Raya dan Bireuen kini menantikan hasil akhir dari visitasi ini dengan penuh harapan. Jika semua persyaratan terpenuhi, maka pada tahun akademik 2025/2026, Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim akan mulai menerima mahasiswa baru dan menjadi bagian dari sejarah perkembangan pendidikan tinggi di Aceh.