Notification

×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

AKBP Jatmiko Dicopot dari Kapolres Bireuen, Digantikan AKBP Tuschad Cipta Herdani

Kamis, 13 Maret 2025 | 12:15 WIB Last Updated 2025-03-13T05:15:04Z

Foto AKBP Jatmiko, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Bireuen.



Detikacehnews.id | Bireuen - Kepolisian Republik Indonesia kembali melakukan perombakan besar-besaran di jajarannya. Mutasi tersebut tertuang dalam surat telegram Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang diterbitkan pada 12 Maret 2025. Dalam surat tersebut, sebanyak 1.255 personel mengalami pergeseran jabatan, termasuk sejumlah perwira tinggi dan menengah di berbagai daerah.


Salah satu perwira yang terkena mutasi adalah AKBP Jatmiko, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Bireuen, Polda Aceh. Ia kini dipindahkan ke Pamen Baharkam Polri. Sebagai penggantinya, Kapolri menunjuk AKBP Tuschad Cipta Herdani, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Bener Meriah. Sementara posisi AKBP Tuschad di Bener Meriah diisi oleh AKBP Aris Cai Dwi Susanto, yang sebelumnya bertugas di Divisi Humas Mabes Polri sebagai Kasubagdesgraf Bagian Produk Kreatif Romulmed.


Pergantian AKBP Jatmiko dari jabatannya di Polres Bireuen tidak lepas dari kontroversi. Diketahui, ia saat ini sedang dalam pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dan korupsi.


Isu mengenai keterlibatan AKBP Jatmiko dalam berbagai tindakan yang mencoreng institusi Polri pertama kali mencuat melalui pesan anonim yang beredar di WhatsApp. Pesan yang dikirim oleh pihak yang mengatasnamakan diri sebagai "Bhayangkara" itu memuat 38 butir dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Jatmiko.


Sejumlah sumber menyebutkan bahwa dugaan pelanggaran tersebut melibatkan berbagai aspek, mulai dari pengelolaan dana operasional kepolisian hingga penyalahgunaan jabatan dalam berbagai proyek di wilayah hukum Polres Bireuen. Tidak hanya itu, istrinya juga dikabarkan turut terlibat dalam beberapa kasus yang sedang ditelusuri oleh Divpropam Polri.


Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait substansi dugaan pelanggaran yang menjerat AKBP Jatmiko. Namun, sejumlah kalangan menilai bahwa mutasi ini bukan sekadar pergeseran jabatan biasa, melainkan bagian dari langkah tegas Polri dalam menindak anggota yang diduga melakukan pelanggaran etik dan hukum.


Dengan diangkatnya AKBP Tuschad Cipta Herdani sebagai Kapolres Bireuen yang baru, masyarakat berharap adanya perubahan signifikan dalam kepemimpinan Polres Bireuen. Tuschad dikenal sebagai perwira yang tegas dan memiliki rekam jejak baik selama bertugas di Bener Meriah.


Sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis berharap agar kepemimpinan AKBP Tuschad dapat membawa angin segar dalam penegakan hukum serta meningkatkan profesionalisme aparat kepolisian di Bireuen.


"Yang kami harapkan adalah kepolisian yang benar-benar mengayomi masyarakat, bekerja dengan transparan, dan tidak terlibat dalam praktik korupsi atau penyalahgunaan wewenang. Dengan adanya kapolres baru, semoga ada perubahan yang lebih baik," ujar salah satu tokoh masyarakat Bireuen.


Kini, publik menanti langkah selanjutnya dari Polri dalam menuntaskan kasus yang menjerat AKBP Jatmiko. Apakah ia akan menghadapi sanksi lebih lanjut atau justru kasus ini menguap begitu saja? Semua mata tertuju pada proses hukum yang sedang berjalan.