Notification

×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

Jawab Keluhan Warga, Bupati Bireuen Instruksikan Penertiban Musik Odong-Odong yang Dinilai Kurang Edukatif

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:45 WIB Last Updated 2025-03-13T02:45:36Z

Instruksi Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST.



Detikacehnews.id | Bireuen - Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST, menaruh perhatian serius terhadap keluhan warga mengenai suara musik yang diputar oleh kendaraan odong-odong yang beroperasi di sepanjang jalanan Kota Bireuen. Keluhan ini muncul karena jenis lagu yang diputar dinilai kurang etis dan tidak mengandung pesan positif atau islami, padahal mayoritas penumpang odong-odong adalah anak-anak yang seharusnya mendapatkan hiburan yang edukatif.


Menanggapi hal ini, Bupati Mukhlis mengambil langkah cepat dengan mengimbau pihak-pihak terkait agar memperhatikan aspek edukasi dalam operasional odong-odong. Ia menegaskan bahwa hiburan bagi anak-anak seharusnya tidak hanya menghibur tetapi juga memiliki nilai-nilai moral yang baik.


Sebagai langkah konkret dalam menindaklanjuti keluhan warga, Bupati Mukhlis langsung menghubungi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bireuen, Drs. Murdani, untuk memastikan adanya regulasi yang jelas terkait operasional odong-odong, khususnya dalam penggunaan musik. Mukhlis meminta Dinas Perhubungan segera melakukan sosialisasi dan pengawasan ketat terhadap para pengelola odong-odong agar mereka memahami pentingnya menjaga kualitas hiburan bagi anak-anak.


Selain itu, Mukhlis juga menggandeng Dansubpom IM/1-1 Bireuen untuk turut serta dalam proses penertiban. Ia berharap keterlibatan pihak Subden Polisi Militer ini dapat membantu memastikan aturan benar-benar dipatuhi di lapangan. Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah Kabupaten Bireuen tidak hanya sekadar mengeluarkan imbauan, tetapi juga akan melakukan pengawasan aktif untuk memastikan implementasinya.


"Kami tidak ingin hanya memberi imbauan tanpa tindakan nyata. Oleh karena itu, kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan aturan ini dijalankan. Ini bukan hanya soal kebisingan, tetapi juga tentang masa depan anak-anak kita yang harus mendapatkan hiburan yang sehat dan mendidik," tegas Mukhlis.


Selain melakukan pendekatan persuasif kepada para pemilik odong-odong, Mukhlis juga menegaskan bahwa jika imbauan ini tidak diindahkan, maka pemerintah akan mempertimbangkan opsi yang lebih tegas, termasuk pembatasan operasional atau bahkan pencabutan izin bagi odong-odong yang tetap memutar musik yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku.


Odong-odong tetap diperbolehkan beroperasi, namun harus mengedepankan hiburan yang baik dan mendidik. Jika tidak ada perubahan sesuai imbauan, kami akan mengambil tindakan lebih tegas, termasuk mencabut izin operasionalnya,” ujar Bupati Mukhlis dalam keterangannya.


Imbauan ini tidak hanya berlaku selama bulan Ramadan, tetapi juga untuk seterusnya. Mukhlis menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin ada lagi suara musik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan budaya yang berkembang di masyarakat Bireuen. Oleh karena itu, para pemilik dan pengelola odong-odong diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan aturan yang telah ditetapkan.


Bupati juga meminta agar para pengusaha odong-odong lebih selektif dalam memilih musik yang diputar. Ia menyarankan agar musik yang dimainkan lebih bernuansa religi atau sholawat, sehingga tidak hanya menghibur tetapi juga membawa dampak positif bagi anak-anak. Dengan begitu, odong-odong tetap menjadi sarana hiburan yang menyenangkan tanpa merusak moral generasi muda.


Kami tidak melarang odong-odong beroperasi, tetapi tolong perhatikan isi dari hiburan yang diberikan. Jika ingin tetap memainkan musik, lebih baik putar selawat atau lagu-lagu religi yang mendidik. Jangan sampai anak-anak kita justru mendapatkan pengaruh negatif dari lagu-lagu yang tidak pantas,” tegas Mukhlis.


Langkah tegas yang diambil oleh Bupati Mukhlis mendapat apresiasi dari berbagai kalangan masyarakat. Banyak warga yang selama ini merasa terganggu dengan musik yang diputar oleh odong-odong, terutama ketika volumenya terlalu keras dan lirik lagunya tidak sesuai untuk anak-anak.


Saya sangat mendukung kebijakan ini. Sebagai orang tua, kami tentu ingin anak-anak mendapatkan hiburan yang sehat dan mendidik. Selama ini, ada beberapa musik yang diputar oleh odong-odong yang tidak sesuai dengan usia anak-anak,” ungkap salah seorang warga Kota Bireuen.


Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan operasional odong-odong di Kabupaten Bireuen tetap dapat berjalan tanpa mengabaikan aspek pendidikan dan moralitas. Pemerintah daerah berharap para pemilik odong-odong bisa bekerja sama untuk menciptakan lingkungan hiburan yang lebih sehat bagi anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.