Oleh: Raja Julisman, Tokoh Peusangan Bireuen.
Detikacehnews.id | Opini - Sering kali, politik dipandang sebagai dunia yang keras, penuh intrik, dan sarat dengan konflik. Media kerap menyorot sisi kelamnya: perseteruan antarpartai, manuver untuk menjatuhkan lawan, hingga kebijakan yang dianggap tak berpihak pada rakyat. Namun, di balik semua itu, politik sejatinya adalah seni menata perbedaan demi mencapai tujuan bersama. Jika dijalankan dengan niat tulus dan etika yang kuat, politik bukanlah sesuatu yang menakutkan justru ia bisa menjadi sesuatu yang indah.
Keindahan politik terpancar dari kemampuannya menyatukan keberagaman. Indonesia, sebagai negeri yang bernafas dalam harmoni ribuan pulau, ratusan suku, dan berbagai bahasa, adalah bukti nyata bahwa politik dapat menjadi perekat kebersamaan. Pancasila lahir dari dinamika politik yang penuh perdebatan, tetapi justru dari perbedaan itulah ditemukan kesepakatan luhur yang menjadi fondasi bangsa ini. Politik, pada hakikatnya, adalah proses menemukan titik temu di tengah keragaman, merajut simpul-simpul kebangsaan agar tetap kokoh dalam satu cita-cita besar.
Keindahan politik juga terlihat dalam ruang yang diberikannya kepada setiap individu untuk bersuara. Demokrasi, sebagai sistem yang kita anut, adalah manifestasi nyata dari keindahan ini. Setiap suara, dari rakyat kecil hingga para pemimpin, memiliki arti dan bobotnya masing-masing. Pemilu, misalnya, bukan sekadar rutinitas lima tahunan, melainkan momentum sakral di mana rakyat menjadi arsitek masa depan bangsanya. Ini adalah wujud nyata dari politik yang indah, politik yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Namun, keindahan politik tak akan terwujud tanpa landasan etika dan integritas. Politik yang benar-benar indah adalah politik yang menjunjung tinggi kepentingan bangsa di atas ambisi pribadi atau kelompok. Ketika seorang pemimpin berani berdiri di garis depan melawan korupsi, ketika kebijakan dirancang dengan hati nurani demi kesejahteraan rakyat, dan ketika perbedaan dihadapi dengan dialog, bukan permusuhan, saat itulah politik menampilkan wajahnya yang paling memesona.
Jalan menuju politik yang indah tentu tidak mudah. Dibutuhkan komitmen kuat dari semua pihak, baik dari para politisi, birokrat, maupun masyarakat untuk menjaga agar politik tetap menjadi instrumen pembangunan, bukan penghancuran. Pendidikan politik yang baik, transparansi dalam pengambilan keputusan, serta partisipasi aktif rakyat adalah pilar utama untuk menjaga keindahan politik tetap hidup dan bersemi.
Pada akhirnya, politik adalah cermin dari masyarakatnya. Jika kita menginginkan politik yang indah, maka kita harus menjadi bagian dari keindahan itu. Mari kita jaga politik agar tetap bersih, luhur, dan bermartabat. Sebab hanya dengan begitu, kita bisa mewujudkan mimpi bersama: masyarakat yang adil, makmur, dan harmonis.
Politik itu indah, jika dijalankan dengan cinta pada bangsa dan komitmen untuk kebaikan bersama.
