Notification

×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama, Utusan Khusus Presiden Dorong Ketahanan Pangan Lewat Koperasi Desa

Senin, 10 Maret 2025 | 00:05 WIB Last Updated 2025-03-09T17:05:06Z

Ketua DPW PPP Aceh, Bupati dan Wakil Bupati Bireuen, Walikota Banda Aceh, Walikota Lhokseumawe dan pejabat tinggi lainnya foto bersama Utusan Khusus Presiden.



Detikacehnews.id | Bireuen - Halaman Kampus Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) menjadi saksi hangatnya silaturahmi dan buka puasa bersama yang dihadiri oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan sekaligus Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H. Muhammad Mardiono, Gubernur Aceh, Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, SE, serta para pejabat tinggi lainnya.



Acara ini turut dihadiri oleh Walikota Banda Aceh, Bupati dan Wakil Bupati Bireuen, Walikota Lhokseumawe, Wakil Ketua DPRA, rombongan dan kader PPP, tokoh masyarakat, tokoh partai politik, serta ratusan undangan dari berbagai kalangan.


Dalam sambutannya, Ketua DPW PPP Aceh sekaligus Ketua Pembina Yayasan Kebangsaan, Dr. H. Amiruddin Idris, SE., M.Si., membuka acara dengan semangat kebangsaan yang membara. Ia menekankan pentingnya membangun sinergi antara dunia pendidikan, pemerintahan, dan masyarakat untuk memperkuat fondasi pembangunan Aceh yang berkelanjutan.



"Acara seperti ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga wadah untuk membangun kesepahaman bersama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Aceh. Yayasan Kebangsaan dan UNIKI telah membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang berdaya saing tinggi," ujar Amiruddin dengan penuh optimisme.



Amiruddin juga mengapresiasi peran aktif UNIKI dalam memajukan pendidikan di Aceh, terutama dalam membekali generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Menurutnya, pendidikan tinggi tidak hanya berfokus pada aspek akademik tetapi juga harus mampu menjawab tantangan sosial dan ekonomi masyarakat.



Sementara itu, H. Muhammad Mardiono dalam pidatonya menyoroti pentingnya ketahanan pangan nasional, termasuk di Aceh. Menurutnya, untuk mencapai ketahanan pangan yang kuat, diperlukan solusi jangka panjang yang melibatkan semua elemen masyarakat.


"Kita harus belajar dari masa pemerintahan Presiden Soeharto, di mana swasembada pangan berhasil dicapai melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Saat ini, kita butuh langkah nyata untuk mengatasi tantangan pangan dengan memberdayakan petani dan desa," ungkap Mardiono.


Ia juga memperkenalkan Program Ketahanan Pangan melalui pembentukan Koperasi Merah Putih di setiap desa (gampong). Program ini akan memberikan bantuan langsung kepada petani serta menyediakan satu unit mobil operasional bagi koperasi desa.



Presiden Prabowo Subianto, kata Mardiono, menargetkan pembentukan 70.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh Indonesia. Koperasi ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.



"Koperasi Merah Putih akan kita resmikan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Indonesia. Ini adalah langkah konkret untuk memastikan ekonomi desa tumbuh mandiri dan masyarakat desa semakin sejahtera," tambahnya.



Acara yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam membangun Aceh. Sinergi antara pendidikan, pemerintahan, dan masyarakat diharapkan mampu menciptakan perubahan positif, terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan ketahanan pangan.



Masyarakat yang hadir memberikan respon positif dan berharap program-program yang disampaikan dapat segera direalisasikan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan kader partai, memperkuat optimisme bahwa Aceh akan terus berkembang menjadi provinsi yang maju dan sejahtera.


Dengan semangat kebersamaan dan visi yang jelas, acara ini bukan sekadar pertemuan biasa tetapi juga langkah nyata menuju masa depan Aceh yang lebih baik.