Notification

×

Iklan

Iklan


Tag Terpopuler

Mengejutkan! Produk Bersertifikat Halal Ternyata Mengandung Babi, Ini Harapan Kader Aman Pangan BPOM Banda Aceh

Rabu, 30 April 2025 | 16:52 WIB Last Updated 2025-04-30T10:02:25Z

Ziaul Fahmi, kader Aman Pangan dari BBPOM Banda Aceh



Detikacehnews.id | Banda Aceh – Masyarakat Aceh kembali dikejutkan dengan maraknya penemuan produk pangan olahan yang mengandung unsur babi (porcine) beredar di sejumlah mini market wilayah Aceh. Fakta ini tak hanya mengusik kenyamanan konsumen Muslim di Tanah Rencong, tapi juga menimbulkan kekhawatiran besar terhadap efektivitas pengawasan produk di pasaran. Bahkan lebih mengkhawatirkan, beberapa produk tersebut diketahui telah mengantongi sertifikat halal.


Menanggapi kondisi ini, Ziaul Fahmi, kader Aman Pangan dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh, angkat bicara. Ia menegaskan pentingnya peran semua pihak, terutama pelaku usaha seperti pemilik grosir dan mini market, dalam menyaring dan memverifikasi keamanan produk yang mereka edarkan kepada masyarakat.


"Ini bukan hanya menjadi tugas BBPOM atau Dinas Kesehatan. Pelaku usaha juga memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk mengecek produk-produk yang mereka terima dari distributor," ujar Ziaul saat ditemui di Banda Aceh.


Jika ada penawaran produk baru yang belum jelas asal usul atau kandungannya, lebih baik ditolak saja dulu. Jangan sampai niat menjual malah mencelakai konsumen Muslim,” tambahnya.


Lebih lanjut, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah, terutama dalam memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Ia mendorong masyarakat agar menjadi konsumen cerdas yang mampu membaca label dan memahami komposisi bahan yang tertera di kemasan produk.


Orang tua harus lebih berhati-hati saat membeli jajanan anak. Jangan sembarang memilih hanya karena kemasan menarik atau harga murah. Banyak produk asing yang belum diketahui keamanannya kini beredar luas,” jelasnya.


Ziaul juga menekankan pentingnya edukasi dan literasi pangan halal serta sehat, baik kepada pelaku usaha maupun masyarakat umum. Menurutnya, Aceh yang menjunjung tinggi nilai-nilai syariat Islam tak boleh lengah dalam menjaga ketersediaan pangan yang bersih, aman, dan halal.


BBPOM Banda Aceh, lanjut Ziaul, saat ini terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penelusuran terhadap asal usul produk yang mencurigakan tersebut. Masyarakat juga diminta berperan aktif dengan segera melapor jika menemukan produk yang diragukan kehalalan atau keamanannya.


Kita semua punya tanggung jawab untuk saling mengingatkan. Jangan menunggu jatuh korban dulu baru bereaksi. Kesehatan dan ketenangan batin masyarakat Aceh harus dijaga bersama,” tegas Ziaul Fahmi.


Dengan adanya temuan ini, masyarakat diimbau untuk tidak panik, tetapi tetap waspada dan lebih selektif dalam berbelanja, serta selalu memeriksa label produk, izin edar BPOM, dan kejelasan sertifikasi halal dari lembaga yang sah seperti MUI. Kewaspadaan kolektif dinilai menjadi kunci utama dalam membendung masuknya produk-produk yang tidak layak konsumsi ke tengah masyarakat.