Bupati Bireuen, H Mukhlis, ST
Detikacehnews.id | Bireuen – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pembangunan rumah layak huni. Pada tahun anggaran 2025, Pemkab Bireuen akan membangun sebanyak 152 unit rumah layak huni yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin serta korban bencana alam dan kebakaran.
Bupati Bireuen, H Mukhlis, ST, kepada awak media, Senin (28/4/2025), menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya nyata pemerintah dalam memberikan perlindungan dan tempat tinggal yang layak bagi warganya yang membutuhkan. Menurutnya, seluruh proses pendataan dan verifikasi dilakukan secara ketat agar bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran.
"Saya sudah turun langsung ke sejumlah lokasi calon penerima bantuan rumah layak huni, didampingi Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Fadli Abdullah, ST, MSM, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ir Fadhli Amir, ST, MT, Kepala Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Bireuen, serta rombongan lainnya," ujar Bupati.
Mukhlis menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam pendataan agar tidak ada masyarakat yang layak menerima bantuan justru terabaikan. "Jangan sampai yang berhak tidak mendapatkan bantuan rumah, sementara yang tidak layak justru mendapat prioritas. Ini tidak boleh terjadi," tegasnya.
Dalam keterangannya, Bupati menyebutkan bahwa pembangunan 152 unit rumah itu didukung oleh dua sumber anggaran, yaitu 52 unit rumah dari anggaran Dinas Perkim Bireuen dan 100 unit rumah dari Baitul Mal Kabupaten Bireuen. Ia optimistis, proses pembangunan akan segera dimulai dalam waktu dekat.
"Anggarannya sudah tersedia. Jika tidak ada kendala, insyaAllah paling lambat akhir Mei 2025 pembangunan sudah dimulai," tambahnya.
Kepala Dinas Perkim Bireuen, Ir Fadli, ST, MSM, dalam kesempatan yang sama, menjelaskan bahwa pembangunan rumah dhuafa ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang telah melalui tahapan pendataan, disesuaikan dengan hasil refocusing anggaran.
"Verifikasi awal terhadap data calon penerima bantuan sudah kita lakukan. Dalam waktu dekat, kita akan melaksanakan verifikasi final untuk memastikan kebenaran data sebelum pembangunan fisik dimulai," ungkap Ir Fadli.
Ia juga menyampaikan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan setiap unit rumah dari APBK Bireuen mencapai Rp 98 juta. "Ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah untuk memberikan rumah yang benar-benar layak bagi masyarakat yang selama ini hidup dalam kondisi memprihatinkan," tuturnya.
Lebih lanjut, Ir Fadli menambahkan bahwa dukungan dari Baitul Mal Kabupaten Bireuen melalui dana infaq masyarakat menjadi salah satu kekuatan penting dalam merealisasikan program ini.
"Tahun ini, Baitul Mal Kabupaten Bireuen menargetkan pembangunan sebanyak 100 unit rumah layak huni untuk masyarakat dhuafa. Ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan lembaga keuangan syariah dalam membantu masyarakat," jelasnya.
Program pembangunan rumah layak huni ini diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bireuen. Tidak hanya memberikan tempat tinggal yang lebih baik, program ini juga dinilai sebagai bagian dari langkah strategis dalam mendukung pemulihan ekonomi pasca bencana.
Dengan adanya rumah layak huni, para penerima manfaat akan memiliki tempat berlindung yang lebih aman dan sehat, sehingga dapat beraktivitas dan membangun masa depan yang lebih baik bersama keluarga mereka.
Bupati Mukhlis juga berpesan kepada seluruh jajaran dinas terkait untuk terus mengawasi dan mengawal proses pembangunan agar berjalan sesuai rencana dan standar kualitas yang telah ditentukan.
"Kami ingin memastikan bahwa rumah-rumah yang dibangun ini benar-benar berkualitas, kuat, dan nyaman untuk dihuni. Ini bentuk tanggung jawab moral kami kepada masyarakat Bireuen," pungkas Bupati.
Dengan semangat gotong-royong dan kepedulian sosial, Pemkab Bireuen optimis bahwa program pembangunan 152 unit rumah layak huni ini akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Bireuen yang lebih sejahtera dan berkeadilan.